11.10.11

Laporan Biokimia Gizi - Uji Koagulasi dan Biuret


HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1  Hasil Pengamatan pada Uji Koagulasi
Larutan Campuran
Hasil
Larutan albumin + larutan asam asetat 1 M + pereaksi millon
Terjadi endapan
Larutan albumin + larutan asam asetat 1 M + air + pereaksi millon
Tidak terjadi endapan

Pada uji koagulasi, endapan albumin yang terjadi setelah penambahan asam asetat, bila direaksikan dengan pereaksi millon memberikan hasil positif. Hal ini menunjukkan bahwa koagulasi apabila larutan protein berada pada titik isolistriknya (pH 4,5-4,9) dan endapan tersebut bersifat sebagai protein yang mengandung tirosin. Selain itu juga menunjukkan telah terjadinya perubahan struktur tersier ataupun kwartener yang menyebabkan protein tersebut mengendap. Perubahan struktur tesier albumin ini tidak dapat diubah kembali ke bentuk semula, hal ini bisa dilihat dari tidak larutnya endapan albumin itu dalam air.

Tabel 2  Hasil Pengamatan pada Uji Biuret
Larutan
Hasil
3ml Albumin 2% + 1ml Larutan NaOH 10% + 4 tetes Larutan CuSO4
Ungu bening (+)
3ml Kasein 2% + 1ml Larutan NaOH 10% + 4 tetes Larutan CuSO4
Ungu bening (++)
3ml Gelatin 2% + 1ml Larutan NaOH 10% + 4 tetes Larutan CuSO4
Ungu bening (+++)

      Pada uji biuret, larutan protein yang digunakan ialah albumin, gelatin, dan kasein. Albumin, Gelatin dan Kasein memiliki struktur kimia yang lebih kompleks dan mengikat dua atau lebih asam amino esensial sehingga dapat membentuk ikatan peptida sehingga reaksi ini akan menunjukkan positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih. Hal ini dapat ditunjukkan pada senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Semua asam amino atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Protein dapat terkoagulasi oleh asam asetat dan pereaksi millon yang ditambahkan sehingga membentuk endapan. Hal ini menyebabkan rusaknya struktur tersier dan kwartener, serta karena berada pada titik isolistriknya. Namun protein tidak juga dapat tidak terbentuk endapan bila ditambahkan air. Hal ini menunjukkan bahwa protein sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya
            Pada uji biuret terhadap albumin, gelatin dan kasein menunjukkan reaksi yang positif yaitu membentuk warna ungu atau violet. Hal ini dikarenakan albumin, gelatin dan kasein memiliki struktur kimia yang lebih kompleks dan mengikat dua atau lebih asam amino esensial sehingga dapat membentuk ikatan peptida.

Saran
            Uji biuret akan menunjukkan positif berwarna ungu setelah ditambahkan CuSO4 sehingga saat penambahan CuSO4 dengan cara meneteskan sebaiknya lebih hati-hati karena penambahan CuSo4 yang berlebih juga dapat mempengaruhi hasil uji biuret ini.



DAFTAR PUSTAKA
Girindra, A. 1986. Biokimia I. Jakarta : Gramedia

Jalip, I.S. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Jakarta : Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada.

Lehninger, A. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Gramedia.

Poedjiadi, A. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
 Uji Biuret

Tidak ada komentar: